Cara memilih palet warna untuk brand dan UI

1. Mengapa Pemilihan Warna Penting?

Warna adalah elemen visual pertama yang biasanya dilihat pengguna.
Pemilihan warna yang tepat dapat:

  • Membangun identitas brand yang kuat
  • Mempengaruhi emosi dan persepsi pengguna
  • Meningkatkan keterbacaan dan kegunaan dalam UI
  • Membantu konsistensi di seluruh materi visual

2. Dasar-Dasar Teori Warna

A. Warna Primer, Sekunder, dan Tersier

  • Primer: Merah, Biru, Kuning
  • Sekunder: Hasil pencampuran dua warna primer (Hijau, Oranye, Ungu)
  • Tersier: Campuran primer + sekunder

B. Model Warna Digital (RGB) vs Cetak (CMYK)

  • RGB untuk layar (UI, web, aplikasi)
  • CMYK untuk cetak (brosur, banner, packaging)

C. Roda Warna (Color Wheel)

Digunakan untuk menentukan kombinasi harmonis seperti:

  • Komplementer (berseberangan)
  • Analog (berdekatan)
  • Triadik (tiga warna merata di roda)
  • Monokromatik (satu warna dengan variasi tingkat kecerahan)

3. Psikologi Warna

Warna membawa asosiasi emosional dan budaya. Contoh:

  • Biru: profesional, terpercaya
  • Merah: energik, urgensi
  • Hijau: alam, stabil, kesehatan
  • Kuning: ceria, perhatian
  • Ungu: elegan, premium
  • Hitam: mewah, kuat
  • Putih: bersih, minimalis
Penting: Sesuaikan pemilihan warna dengan target audiens dan konteks budaya.

4. Mulai Dengan Brand Strategy

Sebelum memilih warna, definisikan:

  • Nilai brand
  • Kepribadian brand (fun, serius, premium, friendly, profesional, dll.)
  • Target audience
  • Industri (contoh: fintech → biru; makanan sehat → hijau)

Warna harus mencerminkan tone dan persepsi yang ingin dibangun.

5. Cara Memilih Palet Warna Brand

A. Pilih Warna Utama (Primary Color)

Ini adalah warna paling dominan yang merepresentasikan brand.

Contoh:

  • Spotify → Hijau
  • Coca-Cola → Merah

B. Tambahkan Warna Sekunder

Biasanya 2–4 warna untuk mendukung warna utama.

Tujuannya:

  • Fleksibilitas desain
  • Membedakan elemen tertentu
  • Memberikan variasi visual

C. Definisikan Neutral Colors

Warna netral meliputi abu-abu, hitam, putih, dan krem.
Dipakai untuk:

  • Background
  • Teks
  • Area kosong (white space)

D. Tentukan Accent Color

1 warna kontras untuk menarik perhatian:

  • Call-to-action (tombol)
  • Highlight

E. Buat Variasi Tone & Shade

Sediakan versi terang (tint) dan gelap (shade) dari setiap warna untuk sistematisasi dalam UI.

6. Cara Memilih Palet Warna untuk UI (User Interface)

A. Prioritaskan Keterbacaan (Contrast Ratio)

Pastikan teks & ikon memiliki kontras yang cukup terhadap background.
Gunakan standar WCAG minimal:

  • 4.5 : 1 untuk teks biasa
  • 3 : 1 untuk teks besar

B. Fungsionalitas Lebih Penting dari Estetika

Dalam UI, warna harus memiliki fungsi:

  • Primary button
  • Secondary button
  • Warning
  • Error
  • Success
  • Info

C. Gunakan Sistem Warna yang Konsisten

Setiap warna perlu memiliki peran:

  • Primary = elemen utama
  • Secondary = elemen pendukung
  • Tertiary = dekoratif

D. Hindari Terlalu Banyak Warna

Idealnya UI menggunakan:

  • 1 warna utama
  • 1 warna aksen
  • 2-3 warna pendukung
  • 3-4 warna netral

E. Pertimbangkan Mode Gelap (Dark Mode)

Pastikan warna tetap terbaca pada:

  • Light mode
  • Dark mode
  • Gunakan warna khusus seperti:
  • Neutral 900 untuk dark background
  • Neutral 50 untuk light background

7. Tools Untuk Membantu Memilih Palet Warna

  • Adobe Color
  • Coolors
  • Khroma
  • Colormind
  • Figma Color Styles
  • Material Design Color Tool

8. Evaluasi & Uji Warna

Setelah memilih palet:

  • Uji pada berbagai perangkat
  • Uji kontras
  • Lihat di kondisi cahaya berbeda
  • Tes ke beberapa pengguna
  • Cocokkan dengan tone brand

9. Contoh Palet Warna Brand & UI

Contoh 1: Tech Startup

  • Primary: #2D8CFF (Biru)
  • Secondary: #AEE2FF (Biru muda)
  • Accent: #FFB800 (Kuning)
  • Neutral: Abu-abu 50–900

Contoh 2: Healthy Food Brand

  • Primary: #4CAF50 (Hijau)
  • Secondary: #8BC34A
  • Accent: #FF7043
  • Neutral: Putih & Hitam

10. Checklist Pemilihan Palet

  • Warna sesuai nilai brand
  • Palet cukup kontras
  • Fleksibel di berbagai media
  • Mudah dibaca dalam UI
  • Konsisten untuk brand guideline
  • Sudah diuji pada user

Posting Komentar

0 Komentar